Portal Pendidikan Rumah Belajar

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia.

Kuliah Umum Level 4 Bersama Mas Menteri

Bapak Ibu guru sekalian merupakan cikal dari guru-guru penggerak, guru-guru dengan inisiatif dan semangat tinggi untuk terus berpacu dengan tuntutan zaman.

Sabtu, 23 April 2022

Bingkai Kompetisi Sains Terpadu VIII se-Bali MGMP IPA Karangasem

"Veritas Vos Liberabit"

 Kebenaran akan membebaskanmu





Kompetisi Sains Terpadu (KST)  Tingkat SMP se-Bali merupakan perhelatan yang diselenggarakan oleh MGMP IPA SMP Kabupaten Karangasem. Perhelatan ini merupakan program yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya dan menjadi icon pembiasaan literasi sains di Karangasem. 

Mengusung tema "Kompetisi Sains Terpadu VIII Gerakkan Budaya Literasi Sains dalam Bingkai Merdeka Belajar", MGMP IPA SMP Karangasem berkomitmen menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, sistematis, kreatif, dan inovatif  sebagai bekal kehidupan. Melalui KST VIII, MGMP IPA Karangasem dengan dukungan Bupati Karangasem, Kadisdikpora Karangasem, MKKS SMP Karangasem, dan Kordinator Pengawas Sekolah memberikan apresiasi kepada peserta didik yang berprestasi dalam bidang Sains.

KST VIII diikuti oleh 242 peserta dari 51 sekolah di Bali. KST VIII dilaksanakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan di Aula Sabha Widya Praja Disdikpora Karangasem tanggal 20 April 2022 diawali dengan pembukaan kegiatan oleh Bapak Bupati Karangasem, I Gede Dana dihadiri oleh Bapak Kadisdikpora Karangasem, ketua MKKS SMP Karangasem, dan Kordinator Pengawas di Karangasem. 

Pembukaan kegiatan  oleh Bupati Karangasem


Penyisihan dilakukan di sekolah masing-masing secara online dengan dipantau menggunakan aplikasi Google Meet. Hasil babak penyisihan mencetak 20 peserta terbaik yang melenggang ke babak final secara luring bertempat di Aula Sabha Widya Praja Disdikpora Karangasem. 

Dokumentasi Peserta KST VIII 


DOWNLOAD DISINI NAMA PESERTA KST VIII

HASIL BABAK PENYISIHAN


DOWNLOAD DISINI HASIL BABAK PENYISIHAN 

Hasil babak final  sebagai berikut 
Juara 1 diraih oleh I Putu Rajendra Pradana Putra dari SMPN 4 Singaraja
Juara 2 diraih oleh I Gede Wahyu Dipta Pariandika dari SMPN 2 Amlapura
Juara 3 diraih oleh Joshua Setia Imanuel dari SMPN 4 Singaraja
Juara harapan 1 diraih oleh Ni Kadek Hepi dari Jelita Meila dari SMPN 2 Amlapura
Juara harapan 2 diraih oleh Ni Made Purnami dari SMPN 1 Amlapura
Juara harapan 3 diraih oleh I Made Reeyza dari SMPN 1 Amlapura



Download DISINI hasil Babak Final

Dokumentasi Kegiatan 




Audiensi dengan Bapak Bupati Karangasem bertempat di kantor Bupati Karangasem


Juara 1, 2, dan 3 KST VIII se-Bali


Penyerahan voucher kepada juara harapan


Juara Harapan 1, 2 dan 3 KST VIII se-Bali



Pelaksanaan penyisihan di Aula Disdikpora

Antusias penyisihan secara online 

Antusias penyisihan secara online  

Antusias penyisihan secara online 

Antusias Penyisihan Secara Online 

Antusias Penyisihan Secara Online

Acara ini juga disupport oleh Wikrama print dan Ganesha Operation Karangasem.  


Sponsor dari Ganesha Operation (GO) Karangasem

kecerian Tim Panitia


Keceriaan Tim Panitia


Keceriaan Panitia

Juara Final KST VIII



Pelaksanaan Final 20 Besar Peserta Terbaik 


Penyerahan Piala Juara


Penutupan KST VIII oleh bapak Kadisdikpora yang diwakili oleh Bapak Kabid SMP


Terimakasih kami ucapkan kepada segenap pihak yang telah membantu kelancaran KST VIII Tingkat SMP se-Bali Tahun 2022. 

Jayalah terus MGMP IPA di hari jadi ke-14 (23 April 2022)

Minggu, 17 April 2022

Laporan Pengembangan Diri Penyusunan RPP Berdiferensiasi Terintegrasi Teknologi Digital

 

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

 Kegiatan pengembangan diri Diklat Penyusunan RPP Berdiferensiasi Terintegrasi Teknologi Digital

 KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD (klik safe link dan get link)





1.   Waktu Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 s/d 9 September 2021 secara online (dalam jaringan) dan offline


2.  Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Diklat Penyusunan RPP Berdiferensiasi Terintegrasi Teknologi Digital. Penyelenggara kegiatan ini adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA Kabupaten Karangasem yang difasilitasi oleh Disdikpora Kabupaten Karangasem.

 

3.   Tujuan Pengembangan Diri

Tujuan dari pengembangan diri ini adalah belajar merencanakan pembelajaran berdiferensiasi dan memanfaatkan aplikasi digital untuk pembelajaran.

 

4.   Narasumber dan Uraian Materi

Narasumber kegiatan, yaitu

1.      Bapak I Gede Sarya, M.Pd.

2.      Nyoman Sri Darmayanti, S.Pd

3.      Ni Putu Damayanti, S.Pd

4.      I Gede Yatha Waisnawa, S.Pd

5.      I Wayan Suriasa, S.Pd

6.      Ery Suhartawan, S.Pd

7.      Joni Arta, S.Pd

8.      Ngurah Artawan, M.Pd


Materi  yang  diberikan  dalam  pelatihan  ini  sebagai berikut:

1.      Pembukaan

2.      Kebijakan Disdikpora Karangasem

3.      Teknologi digital dalam pembelajaran

4.      RPP Berdiferensiasi

5.      Penyusunan RPP Berdiferensiasi

6.      Presentasi RPP berdiferensiasi

7.      Penutup

 

5.   Strategi Pelaksanaan

Pelaksanaan Diklat Penyusunan RPP Berdiferensiasi Terintegrasi Teknologi Digital ini dilakukan dengan metode: pembimbingan, diskusi, Meeting Online menggunakan zoom serta penugasan secara asinkronus. Pola diklat 32 Jam Pelajaran.

 

 

6.   Tindak Lanjut

Tindak  lanjut  yang  dilakukan  setelah  kegiatan  pengembangan  diri  ini  adalah:  mengaplikasikan hasil pelatihan ini dalam kegiatan pembelajaran dengan menyusun RPP berdiferensiasi diawali dengan memetakan kebutuhan belajar siswa serta belajar menggunakan media digital dalam memfasilitasi pembelajaran berdasarkan minat siswa.


7.   Dampak Pengembangan Diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:

  • Penulis semakin menyadari bahwa untuk menjadi guru yang profesional, harus disertai dengan upaya meningkatkan kompetensi dalam pembuatan beragam media pembelajaran yang menarik siswa mempelajari konten
  • Melakukan analisis kebutuhan belajar di awal pembelajaran.
  • Menggunakan beberapa metode analisis diagnosis nonkognitif untuk mengetahui kebutuhan belajar.

 
 SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 30 Maret 2022

Menebar Kasih Berbagi Cahaya di SMP Negeri 2 Sidemen

Guru Menyapa Siswa Bahagia

Tahun ini sekolah saya menginjak usia ke-30 sejak berdirinya. Jika ditelusuri angka tersebut terdiri dari 3 dan 0. Saya memaknainya dengan tiga tempat untuk memulai, dari brain, hati, dan kaki (langkah). Makna 30 menurut Feng Shui adalah optimis dalam menentukan pilihan yang  lebih baik untuk masa depan. 

Mengawali dari brain (pikiran yang tulus), momentum 30 bagi saya adalah unik. Saya optimis memfasilitasi siswa memahami setiap potensinya sebagai aset utama.  Mencapai visi "Menyelenggarakan sekolah aman dan nyaman mewujudkan pelajar pancasila" akan indah seirama dengan kolaborasi apik stakeholder Spendasi, sekolah kami. 


Senin, 28 Maret 2022, saya mengisi dengan langkah awal. Langkah sederhana tak harus mewah. Menuntun siswa saya dengan melaksanakan giat pagi hari adalah bagian dari "Guru menyapa".  Berkolaborasi dengan waka kesiswaan, ibu Ni Luh Putu Sri Wahyuningsih dan pembina osis, bapak Komang Gede Hadi Purnama, saya memantik anak-anak untuk fokus pada belajar mendengar yang efektif dan berbicara yang positif. 

Tujuannya sederhana, apapun kegiatannya muaranya adalah anak-anak didik. Saya belajar memberikan mereka ruang untuk mengembangkan potensinya. 

Tema yang saya sampaikan adalah "Menebar Kasih Berbagi Cahaya".

Hari ini sepuluh menit yang berharga bagi kami. Satu murid saya, Slamet yang tergolong sering mendapat teguran dari guru, mengangkat tangan dan bersedia maju. Slamet bercerita hal baik yang telah dilakukannya dalam sepekan ini dalam mempersiapkan hari Saraswati. Slamet menyadari bahwa dia sering membuat gurunya kewalahan mengaturnya. Melalui kesempatan ini Slamet  berterimakasih dan meminta maaf untuk lebih baik kedepannya. Harapan kami Slamet mulai berbenah dan manis berperilaku.

Kemudian murid saya, Lanang bercerita tentang keanekaragaman budaya Bali. Lanang adalah wakil ketua osis. Nah, ini salah satu murid yang rupanya berbakat dalam orasi. Saya akhirnya mengetahui potensinya. Luar biasa pembawaannya di depan berinteraksi dengan temannya.

"Bagaimana perasaan kalian?"

Saya menanyakan hal tersebut ketika mereka selesai bercerita. 

"Lega bu, saya keluar keringat dingin" Begitu anak didik saya menjawab.




Bagi saya berani berbicara di depan umum merupakan salah satu cara membiasakan keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis. Hal itu juga salah satu metode menerapkan kompetensi sosial emosional (KSE). 

Begitupun juga guru wajib mempelajari seni-seni menuntun setiap potensi yang dimiliki siswa. 

"Gajah tidak mungkin dipaksakan terbang, ikan tidak mungkin memanjat,  begitupun burung tidak mungkin dipaksakan berlari". Mereka memiliki keunikannya masing-masing.

Kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta. Tak ada satupun program yang nyaris sempurna. Bagi saya OPTIMIS di 3 0 adalah langkah awal untuk guru, siswa, keluarga, dan masyarakat bergerak dan tergerakkan. 








Pemantik dari saya 

Berani mengajar?? Harus berani belajar!

Selasa, 29 Maret 2022

Laporan Pengembangan Diri Workshop Online Penyusunan Bank Soal Ujian Sekolah dan ANBK

Salam dan Bahagia dari Mbok Nyoman 

Sumber gambar: dokumen pribadi

"Antusias"

Satu kata tersebut menggambarkan perasaan Mbok Nyoman mengikuti Workshop Online Penyusunan Bank Soal Ujian Sekolah dan ANBK. Rasa haus akan kucuran ilmu bagaimana membuat soal IPA sepadan dengan soal-soal pada Asesmen Nasional terbayar lunas oleh pemateri, Bapak I Gede Sarya, M.Pd. 

"Tersirat" dan "Tersurat"

Membuat soal dengan stimulus yang kontekstual dan mengandung isu-isu terkini lumayan menantang. Sekali lagi Mbok Nyoman tegaskan MENANTANG, bukan sulit ya. Karena bagi Mbok Nyoman sendiri tidak ada hal yang sulit apabila kita berusaha, mau mencoba, tentunya berkolaborasi agar tak tersesat di jalan sendirian.  


Sumber  gambar: dokumen pribadi

Berikut ini Mbok Nyoman bagikan Review Pengembangan Diri, tentunya akan bermanfaat bagi rekan-rekan MGMP IPA Karangasem ketika akan mengajukan DUPAK. 

Laporannya dapat diunduh juga dalam bentuk word dan PDF dengan klik DISINI, kemudian klik safe link dan get link. 

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 


Kegiatan pengembangan diri Workshop Online Pembuatan Bank Soal Ujian Sekolah dan ANBK adalah sebagai berikut:

1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 s/d 10 Maret 2022 secara online (dalam jaringan)

2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Workshop Online Pembuatan Bank Soal Ujian Sekolah dan ANBK. Penyelenggara kegiatan ini adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA Kabupaten Karangasem.

3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan dari pengembangan diri ini adalah belajar membuat soal IPA yang kontekstual tipe knowing, applying, reasoning untuk Ujian Sekolah dan ANBK.

4. Narasumber dan Uraian Materi
Narasumber kegiatan, yaitu Bapak I Gede Sarya, M.Pd . Materi utama yang diberikan dalam pelatihan ini sebagai berikut:


5. Strategi Pelaksanaan
Pelaksanaan Workshop Online Pembuatan Bank Soal Ujian Sekolah dan ANBK ini dilakukan dengan metode: pembimbingan, diskusi, Meeting Online menggunakan Google Meet serta penugasan secara daring melalui grup WA.

6. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah mengaplikasikan hasil pelatihan ini dalam kegiatan pembelajaran dengan menyusun soal-soal setara dengan asesmen nasional. Soal yang dimaksud mengandung stimulus yang kontekstual dan terdapat level soal, yaitu knowing, applying, dan reasoning.

7. Dampak Pengembangan Diri
Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:
  • Penulis semakin menyadari bahwa untuk menjadi guru yang profesional, harus disertai dengan upaya meningkatkan kompetensi dalam pembuatan beragam asesmen dalam mengukur kompetensi siswa.
  • Kemampuan berpikir kritis siswa mulai ditumbuhkembangkan.
  • Penulis makin literat untuk menemukan stimulus yang dekat dengan kehidupan nyata siswa dan up to date.


Semoga bermanfaat 
Sampai Jumpa dengan cinta dan kasih di kegiatan MGMP IPA Karangasem berikutnya. 

Menebar Kasih Berbagi Cahaya

Sabtu, 19 Februari 2022

Download Soal Pretes PPG

Salam dan Bahagia Sahabat Sains


Mbok Nyoman kali ini akan berbagi soal-soal yang akan membantu Sahabat Sains untuk mempersiapkan diri menjalani seleksi akademik atau yang lebih familiar dikenal dengan pretes PPG.

Sebelumnya apa sih bedanya PPG dalam jabatan dan PPG Prajabatan ?

PPG Dalam Jabatan adalah program pendidikan profesi yang diselenggarakan bagi guru dalam jabatan yang memiliki kualifikasi S1/D4 yang diangkat sampai dengan tahun 2015 untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Beban belajar Program PPG Dalam Jabatan paling sedikit 24 sks. Mahasiswa PPG Dalam Jabatan dibiayai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

(Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 38 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Sertifikat Pendidik Bagi Guru Dalam Jabatan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru).

Tidak perlu khawatir untuk lulusan sarjana pendidikan dan belum pernah mengajar tapi ingin mengikuti PPG. Sebab selain PPG Dalam Jabatan, ada pula PPG Prajabatan.

PPG Prajabatan adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Nonkependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2013 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan)
Calon peserta PPG Prajabatan adalah lulusan S1/D4 Kependidikan dan S1/DIV Nonkependidikan yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Beban belajar Program PPG Prajabatan adalah 36-40 sks. Adapun biaya pendidikan dapat disubsidi pemerintah ataupun mandiri sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Nah sudah paham kan ya apa bedanya.

Langsung saja ya, untuk sampai pada akhir perjuangan PPG hingga memperoleh gelar profesional, salah satu tahapannya adalah lulus seleksi akademis atau pretes PPG. Berikut ini ada beberapa soal yang kiranya dapat membantu Sahabat Sains untuk lulus pretes.


Contoh soal-soal lain untuk Pre tes PPG
Cara download
  • Klik DISINI
  • Klik Safe Link
  • Klik Get Link

Soal Pretes Guru SD klik [DISINI]
Soal Pretes Guru SD Kelas Atas klik [DISINI]
Soal Pretes 1 klik [DISINI]
Soal Pretes 2 klik [DISINI]
Soal Pretes 3 klik [DISINI]
Soal Pretes 4 klik [DISINI]
Soal Pretes 5 klik [DISINI]
Soal Pretes 6 klik [DISINI]
Soal Pretes 7 klik [DISINI]
Soal Pretes 8 klik [DISINI]
Soal Pretes 9 klik [DISINI]
Soal Pretes 10 klik [DISINI]
Soal Pretes 11 klik [DISINI]
Soal Pretes 12 klik [DISINI]
Soal Pretes 13 klik [DISINI]
Soal Pretes 14 klik [DISINI]
Soal Pretes 15 klik [DISINI]
Soal Pretes 16 muatan IPA klik [DISINI]

Soal Pretes Kompetensi Pedagogi

Jumat, 11 Februari 2022

Memaknai Pembelajaran Berdiferensiasi

Hai Sahabat Sains 

Kali ini Mb Nyoman akan mengulas tentang pembelajaran berdiferensiasi (PB)

APA ITU PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI?

Pembelajaran berdiferensiasi (PB) bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Kepedulian pada siswa dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan siswa menjadi focus perhatian dalam PB. Profil pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar siswa. PB mengharuskan pendidik mencurahkan perhatian dan memberikan tindakan untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa. PB memungkinkan guru melihat pembelajaran dari berbagai perspektif. PB merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdaarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan terwujud.


PB merupakan penyesuaian terhadap minat, preferensi belajar, kesiapan siswa agar tercapai peningkatan hasil belajar. PB bukanlah pembelajaran yang diindividualkan. Namun, lebih cenderung kepada pembelajaran yang mengakomodir kekuatan dan kebutuhan belajar siswa dengan strategi pembelajaran yang independen. Saat guru merespon kebutuhan belajar siswa, berarti guru mendiferensiasikan pembelajaran dengan menambah, memperluas, menyesuaikan waktu untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. 

Pembelajaran berdiferensiasi pada hakikatnya pembelajaran yang memandang bahwa siswa itu berbeda dan dinamis. Karena itu, sekolah harus memiliki perencanaan tentang pemberajaran berdiferensiasi, antara lain:
  1. Mengkaji kurikulum saat ini yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan siswa.
  2. Merancang perencanaan dan strategi sekolah yang sesuai dengan kurikulum dan metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
  3. Menjelaskan bentuk dukungan guru dalam memenuhi kebutuhan siswa.
  4. Mengkaji dan menilai pencapaian rencana sekolah secara berkala. 
Pembelajaran berdiferensiasi bisa dilksanakan jika sekolah sudah memiliki kebijakan tentang penerapannya pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inkusif. Termasuk di dalamnya komunikasi yang terstruktur dengan komite sekolah, guru, dan orangtua. Guru harus memperhatikan beberapa apek dalam belajar dan pembelajaran. Ada enam (6) elemen yang berkontribusi terhadap belajar dan pembelajaran.


Gambar  Elemen yang Berkontribusi dalam Pembelajaran

TUJUAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
  1. Untuk membantu semua siswa dalam belajar. Agar guru bisa meningkatkan kesadaran terhadap kemampuan siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh seluruh siswa. 
  2. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Agar siswa memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tingkat kesulitan materi yang diberikan guru. Jika siswa dibelajarkan sesuai dengan kemampuannya maka motivasi belajar siswa meningkat.
  3. Untuk menjalin hubungan yang harmonis guru dan siswa. Pembelajaran berdiferensiasi meningkatkan relasi yang kuat antara guru dan siswa sehingga siswa semangat untuk belajar.
  4. Untuk membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri. Jika siswa dibelajarkan secara mandiri, maka siswa terbiasa dan menghargai keberagaman.
  5. Untuk meningkatkan kepuasan guru. Jika guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, maka guru merasa tertantang untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya sehingga guru menjadi kreatif. 
KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Ada empat (4) komponen pembelajaran berdiferensiasi, yaitu: isi, proses, produk, dan lingkungan belajar. 
1. Isi meliputi apa yang dipelajari siswa. Isi berkaitan dengan kurikulum dan materi pembelajaran. Pada aspek ini, guru memodifikasi kurikulum dan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa dan kondisi disabilitas yang dimiliki. Isi kurikulum disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Umumnya, guru tidak mampu mengontrol isi kurikulum yang spesifik (yang tidak bisa dipahami semua anak) berdasarkan gaya belajar siswa serta menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan jenis disabilitas yang dimiliki. 

Contoh diferensiasi pada komponen isi adalah: 
  • Menggunakan bahan bacaan pada berbagai tingkat keterbacaan. 
  • Menyediakan bahan ajar pada kaset. 
  • Menggunakan daftar kosakata untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa. 
  • Mempresentasikan ide melalui sarana pendengaran dan penglihatan. 
  • Menggunakan teman bacaan. 
  • Menggunakan kelompok kecil untuk mengajarkan kembali ide atau keterampilan pada siswa yang mengalami kesulitan, serta memperluas pemikiran atau keterampilan peserta didik yang sudah menguasai.
2. Proses, yakni bagaimana siswa mengolah ide dan informasi. Bagaimana siswa berinteraksi dengan materi dan bagaimana interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar siswa. Karena banyaknya perbedaan gaya dan pilihan belajar yang ditunjukkan siswa, maka kelas harus dimodifikasi sedemikian rupa agar kebutuhan belajar yang berbeda-beda dapat diakomodir dengan baik. Gregory & Chapman (2002) menyatakan proses pembelajaran yang dimodifikasi tersebut adalah: a. Mengaktifkan pembelajaran. Aktivitas belajar difokuskan pada materi yang dipelajari, menghubungkan materi yang belum dikuasai, memberi kesempatan pada siswa untuk mencari mengapa materi yang dipelajari penting, dan menjelaskan apa yang dilakukan siswa setelah belajar. b. Kegiatan belajar. Melibatkan kegiatan pembelajaran yang sebenarnya, seperti pemodelan, latihan, demonstrasi, atau game pendidikan. c. Kegiatan pengelompokkan. Baik kegiatan belajar individu maupun kelompok harus direncanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran. 

Contoh diferensiasi pada komponen proses adalah: 
  • Menggunakan kegiatan berjenjang, semua siswa bekerja dengan pemahaman dan keterampilan yang sama, serta melanjutkan dengan berbagai tingkat dukungan, tantangan, dan kompleksitas. 
  • Menyediakan pusat minat yang mendorong siswa untuk mengeksplorasi diri. 
  • Mengembangkan agenda pribadi (daftar tugas yang ditulis oleh guru) yang harus diselesaikan selama waktu yang ditentukan. 
  • Menawarkan dukungan langsung lainnya bagi siswa yang membutuhkan. 
  • Memvariasikan waktu yang disediakan bagi siswa untuk menyelesaikan tugas.
3. Produk, bagaimana siswa menunjukkan apa yang telah dipelajari. Produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi yang telah dikuasai siswa dan memberikan materi berikutnya. Gaya belajar siswa juga menentukan hasil belajar seperti apa yang akan ditunjukkan pada guru. 

Contoh diferensiasi pada komponen produk adalah
  • Memberi siswa pilihan cara mengekspresikan kebutuhan pembelajaran (seperti membuat pertunjukan boneka, menulis surat, atau membuat puisi). 
  • Menggunakan rubrik yang cocok dan memperluas keberagaman tingkat keterampilan siswa.
  • Membolehkan siswa bekerja sendiri atau berkelompok kecil untuk menuntaskan tugas. 
  • Mendorong siswa untuk membuat tugas mereka sendiri.
4. Lingkungan Belajar, bagaimana cara siswa bekerja dan merasa dalam pembelajaran. 

Contoh diferensiasi pada komponen lingkungan belajar adalah: 
  • Memastikan ada tempat di ruangan untuk bekerja dengan tenang dan tanpa gangguan, serta tempat yang menyediakan siswa berkolaborasi. 
  • Menyediakan materi yang mencerminkan berbagai budaya. 
  • Menetapkan pedoman yang jelas untuk kerja mandiri yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Mengembangkan rutinitas yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan bantuan ketika guru sibuk dengan siswa lain dan tidak dapat segera membantu mereka.
  • Membantu siswa memahami bahwa ada siswa yang perlu bergerak untuk belajar, sementara yang lain lebih suka duduk dengan tenang. 
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
  1. Asesmen yang berkesinambungan dalam pembelajaran. Guru secara terus menerus mengumpulkan informasi tentang bagaimana siswa belajar sehingga dapat menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 
  2. Guru menjamin proses pembelajaran yang mengakui keberadaan semua siswa. Siswa dibelajarkan berdasarkan kesamaan minat, merangkul semua siswa. Guru memandang semua tugas siswa berharga dan bermanfaat. 
  3. Pengelompokkan siswa secara fleksibel. Guru merancang pembelajaran yang memungkinkan semua siswa bekerjasama dengan berbagai teman sebaya pada waktu tertentu. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang memiliki tingkat kesiapan sama dan berbeda dengan dirinya. Siswa juga bekerja dengan teman sebaya yang sama minatnya, kadang dengan teman sebaya yang berbeda minatnya.
  4.  Adanya kolaborasi dan koordinasi yang terus menerus antara guru kelas/ guru bidang studi dengan guru pendidik khusus. 
  5. Guru dan siswa bekerja bersama membangun komitmen untuk mewujudkan hasil belajar yang diharapkan. 
  6. Penggunaan waktu yang fleksibel dalam merespon proses dan hasil belajar siswa.
  7. Strategi pembelajaran yang bervariasi, seperti pusat belajar, pusat pengembangan bakat dan minat, pusat olahraga, pembelajaran tutor sebaya, dan sebagainya. 
  8. Siswa dinilai dengan berbagai cara sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan setiap siswa.
Sumber : Tomlinson (2000b).

KOMITMEN DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Komitmen dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah janji yang saling mengikat hasil belajar siswa, mengembangkan profesional dan proses kolaborasi yang menjamin keberhasilan belajar bagi semua. Komitmen pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, meliputi: 
  1. Menggunakan asesmen. Termasuk di dalamnya memperhatikan masukan, kesiapan, minat dan bakat siswa.
  2. Menggunakan hasil asesmen untuk mendiferensiasikan lingkungan belajar, pembelajaran, dan evaluasi. 
  3. Memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 
  4. Membuat penyesuaian (bisa dilakukan kapan saja) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dapat diperkirakan.
Bagan alir pembelajaran berdiferensiasi


Berikut ini merupakan praktik baik Mbok Nyoman dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang diintegrasikan dengan komponen sosial emosional, yang diakronimkan dengan "Berdasi Kosmos".

Praktik Baik ini telah didiseminasikan dalam rangka lomba peringatan HUT ke-76 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2021 Provinsi Bali (17 Nopember 2021) dan astungkara berhasil memperoleh Juara 2 tingkat SMP. 


Berikut saya lampirkan pemetaan kebutuhan belajar, RPP, LKPD, dan dokumentasi kegiatan


Informasi lain
Contoh RPP Berdiferensiasi klik DISINI dan DISINI Untuk IPA SMP

Perubahan Jadwal Pendaftaran dan Linieritas Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2022

 Hai Sahabat Sains


Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  membuka pendaftaran dan seleksi administrasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan untuk pelaksanaan tahun 2022.

Sehubungan dengan hal tersebut,  menindaklanjuti surat dari  Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 0248/B2/GT.00.03/2022 tanggal 4 Februari 2022 tentang Pendaftaran dan Seleksi Administrasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2022, menyampaikan beberapa perubahan sebagai berikut:


SURAT TERSEBUT DAPAT DIDOWNLOAD DENGAN KLIK [DISINI]
Klik safe Link dan Get Link menuju tautan 

PANDUAN PENDAFTARAN PPG DALAM JABATAN UNTUK PESERTA TAHUN 2022
Panduan ini terdiri dari:
1. Login kedalam SIM PPG
2. Melengkapi Biodata Diri
3. Melengkapi Survey dan Ajuan Verifikasi Biodata Diri
Silahkan tonton video berikut ini

Semoga sukses bagi bapak/ibu guru yang memenuhi kriteria untuk mengikuti PPG









Rabu, 09 Februari 2022

Merancang Program Berdampak pada Murid

Halo Sahabat Sains


Semoga para Calon Guru Penggerak dalam keadaan sehat sampai pada modul akhir dari Program Pendidikan Guru Penggerak

Saya pribadi mengucapkan selamat atas perjalanan bapak/ibu CGP hingga sampai pada merancang sebuah program pengelolaan sekolah yang nantinya diharapkan memberikan kemerdekaan belajar bagi murid bapak/ibu. 

Melalui ruang kolaborasi 3.3.a.5 CGP angkatan pertama diberikan tugas dalam merancang sebuah program yang berdampak pada murid dengan berbasiskan aset/ modal yang ada di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Nah pada kesempatan ini kami berdiskusi dan sepakat membuat sebuah program Mindfulness meditation untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional murid dan guru. diharapkan nanti dengan pembiasaan kegiatan meditasi di sekolah akan memberikan ketenangan berpikir warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan berimbas pada adanya rasa nyaman dan bahagia (well-being) ekosistem pendidikan di sekolah kami. 

Berikut ini merupakan hasil diskusi kelompok kami. 

Video Hasil Presentasi



File tersebut dapat diunduh dengan klik [DISINI]

PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (STUDI KASUS DILEMA ETIKA)

Sahabat Sains sebagai calon guru penggerak tentunya bapak/ibu  dilatihkan untuk menjadi pemimpin sekolah. Sebagai seorang pemimpin atau managerial akan banyak bapak / Ibu menemukan kerikil-kerikil kecil yang menghalangi perjalanan dalam membawa perubahan ke arah sekolah yang lebih maju. 

Begitupun juga dengan guru-guru yang nantinya akan bapak/ibu gerakkan, tentunya ada saja dilema etika ataupun bujukan moral yang terjadi.

Berikut ini merupakan contoh kasus sebuah dilema etika dari kelompok saya. 



Untuk mendownload silahkan klik [DISINI]
Semoga bapak/ibu CGP makin menjadi guru yang tangguh sebagai bekal perjalanan menjadi pemimpin dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab