Bapak Ibu guru sekalian merupakan cikal dari guru-guru penggerak, guru-guru dengan inisiatif dan semangat tinggi untuk terus berpacu dengan tuntutan zaman.
Memahami pengetahuan tentang jenis, karakter, dan teknik pengolahan serat alam dan tekstil
Menentukan jenis bahan dan teknik pengolahan serat alam dan tekstil yang sesuai dengan potensi daerah setempat
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui studi literasi peserta didik memahami tentang jenis, karakter, dan teknik pengolahan serat alam dan tekstil
Melalui pengamatan di lingkungan sekitar, peserta didik dapat menentukan jenis bahan dan teknik pengolahan serat alam dan tekstil yang sesuai dengan potensi daerah setempat.
Serat tumbuhan atau serat pangan, umumnya tersusun dengan hemiselulosa, selulosa dan juga mengandung lignin. Misalnya kain katun dan rami. Serat ini dapat dipakai untuk bahan dalam pembuatan kertas dan tekstil serta penting juga sebagai nutrisi manusia.
Serat hewan, pada umumnya tersusun atasprotein tertentu. Contohnya serat dari bulu domba yang akan menjadi wol dan ulat yang akan menjadi
Serat kayu, yang berasal dari batang tumbuhan berkayu.
Serat mineral, biasanya terbuat dari abestos. Abestos merupakan salah satu jenis mineral alami yang terletak dalam bentuk jaringan panjang.
Contoh Kerajinan dari serat tumbuhan:
Vas bunga dari serabut kelapa
Dompet dari daun pandan
Tas dari Enceng Gondok
Tas dari Daun Pandan
Tempat Pensil dari Pelepah Pisang
Boneka dari Kulit Jagung
Boneka dari Benang Wol
2. Serat Buatan
Keseluruhannya dibuat dari bahan kimia, seperti fenol (batu bara), udara dan air yang menghasilkan serat poliamida, misalnya nylon, brinilon, enkalon, ban-lon, taslon dan sebagainya).
Asam tereptalik, etilen glikol (bahan bakar minyak) menghasilkan serat polyester, misalnya terilin, dakron, trevira, tetoron dan sebagainya.
Gabungan gas alam dan udara disebut akrilonitril, menghasilkan serat akrilik, misalnya dralon, orlon, courtelle dan sebagainya.
Serat-serat buatan bersifat termoplastik, sehingga mudah terlipat atau melekuk ketika dipanasi dan tetap bentuknya ketika di-set.
Syarat Perancangan Benda Kerajinan
Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut.
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat daribeberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.
Video Pembelajaran Macam-Macam Serat Alam dan Contoh Kerajinan
Perkenalkan, saya Nyoman Sri Darmayanti, seorang guru IPA di SMP Negeri Satu Atap yang berada di daerah Sangkan Gunung, sebuah wilayah perbukitan di daerah Karangasem, Provinsi Bali. Berikut ini adalah video karya saya tentang simpulan dan refleksi setelah saya membaca modul Filosofi Ki Hajar Dewantara.
Video Sintesis dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Sebelum saya belajar konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, saya merasa bahwa anak didik saya adalah obyek, yang harus disuapi di setiap gerak-gerik belajarnya di sekolah. Saya beranggapan bahwa anak didik saya di sekolah adalah kertas kosong dimana saya sibuk menulisi kertas tesebut supaya indah. Saya sangat jengkel jika ada anak yang malas belajar, tidak memperhatikan guru mengajar di kelas, dan tidak mengumpulkan tugas. Saya menyimpulkan anak-anak tersebut tidak memiliki ketertarikan untuk belajar dalam pembelajaran saya. Saya merasa mereka adalah anak-anak yang malas sehingga tidak memiliki niat belajar.
Selama ini pengajaran yang saya lakukan hanya menuntut perkembangan kognitif anak, saya sebagai guru harus diikuti kehendaknya oleh sang anak dalam belajar. Selama ini saya merencanakan program pembelajaran atas kreasi dan pertimbangan saya sendiri. Anak hanya saya jadikan obyek, bukan subyek belajar. Saya belum bertanya kepada peserta didik saya "Apa yang kalian harapkan dari pembelajaran IPA di kelas saya?", Hal yang lain yang terlewati adalah pertanyaan "Bagaimana gaya belajar yang ingin kalian dapatkan dari saya sebagai penuntun di kelas ini?"
*Klik Gambar Supaya Lebih Jelas
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah belajar Konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara? Berikut ini catatan kecil perubahan konsep pengajaran yang saya akan lakukan.
*Klik Gambar Supaya Lebih Jelas
Pertama, Proses pembelajaran di kelas saya berlandaskan sistem "Among". Pembelajaran yang dilakukan di kelas bertujuan untuk mendidik anak sebagai subyek bukan obyek (anak adalah pusat pendidikan). Anak adalah kertas yang samar-samar telah terisi coretan-coretan, tugas pendidik hanya menebalkan tulisan tersebut.
Pendidik ibarat petani yang akan merawat bibit dengan cara menyiangi gulma disekitarnya, memberi air, memberi pupuk agar kelak berbuah lebih baik dan lebih banyak, namun petani tidak mungkin mengubah bibit mangga menjadi berbuah anggur. Itulah kodrat alam atau dasar yang harus diperhatikan dalam Pendidikan dan itu diluar kecakapan dan kehendak kaum pendidik. Sedang Pengajaran adalah Pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetahuan agar bermanfaat bagi kehidupan lahir dan batin.
*Klik Gambar Supaya Lebih Jelas
Kedua, sistem Merdeka Belajar dimana pembelajaran yang dilakukan pendidik hendaknya menciptakan kesenangan (neng), keheningan (ning), ketenangan (nang), dan renungan (nung). Pendidik sebagai Tut Wuri Handayani berperan dalam menuntun, mengasuh, membimbing anak sesuai kodratnya agar jiwanya merdeka lahir dan bathin. Kemerdekaan yang dimaksud adalah kemerdekaan yang dibarengi dengan nilai-nilai kearifan lokal untuk menjalankan ketertiban dalam hidup bersama. Dalam pembelajaran di kelas, pendidik memberikan kebebasan pada anak dalam memilih gaya belajar yang mereka sukai dari yang tadinya hanya menuruti instruksi.
Pendidik harus “Luas dan luwes”. Luas
berarti memberikan kesempatan yang selebar-lebarnya kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi-potensi dirinya seoptimal mungkin, sementara luwes berarti
tidak kaku dalam pelaksanaan metode dan strategi pendidikan.
*Klik Gambar Supaya Lebih Jelas
Ketiga, Belajar dengan Dolanan. Pengajaran yang dilakukan di sekolah diselipi dengan mengembangkan garis kodrat anak, yaitu anak menyukai permainan. Jadi pembelajaran harus diselipi dengan dolanan anak sesuai dengan budaya setempat dan simulasi seperti permainan meong-meong, bermain congklak, atau megala-gala.
*Klik Gambar Supaya Lebih Jelas
Keempat, Integrasi budaya lokal dalam pembelajaran. Supaya tidak sulit memahami materi, contoh-contoh diusahakan mencari yang kontekstual atau dekat dengan kehidupan nyata peserta didik. Menurut Ki Hadjar Dewantara,
kebudayaan itu tidak pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus-menerus
berganti-ganti wujudnya; ini disebabkan karena berganti-gantinya alam dan zaman. Dalam berbagai kegiatan di sekolah tentunya tak lepas dari kegiatan pengembangan aspek budaya lokal.
Di bawah ini adalah beberapa kegiatan pengintegrasian budaya lokal dalam kegiatan sekolah yang penah saya laksanakan.
Kelima, Penciptaan Budi Pekerti dimulai dari pendidik memberikan contoh yang positif (Ing Ngarsa sung tulada). Memberikan ide atau semangat (Ing Madya Mangun Karsa), dan memberikan dorongan dari belakang (Tut Wuri Handayani). Hal ini sesuai dengan Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara.
*Klik Gambar Supaya Lebih Jelas
Penciptaan budi pekerti sejalan dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa harus dimulai sedini mungkin bagi seluruh anak bangsa. Pemikiran Ki Hadjar yang menarik bagi Pendidikan untuk membangun bangsa Indonesia adalah Wirama yaitu sifat tertib serta hidupnya laku yang indah sehingga dapat memberi rasa senang dan bahagia. Wirama itu tidak lepas dari kodrat alam seperti keteraturan alam, keindahan alam, sifat alami alam yang ritmik.
Apa yang bisa saya lakukan untuk mewujudkan perubahan tersebut?
Di bawah ini tertuang hal-hal yang bisa saya kerjakan sesegera mungkin untuk mewujudkan perubahan mereka belajar yang saya impikan.
Keluar dari zona nyaman saya sebagai guru
dengan cara mengubah mind set saya selaku pendidik tentang proses belajar
dimana guru tidak perlu mendominasi namun lebih memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan potensinya sesuai keunikan yang ada dalam dirinya. Langkah awal dengan melakukan diagnosis non kognitif awal tentang cara
belajar yang disukai anak, apa tugas yang disukai anak. Memilih model
pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan potensi peserta didik,
potensi lingkungan, dan karakteristik materi pembelajaran. Jika memberikan
tugas proyek guru menuntun kebebasan dalam proses, cara, dan penjadwalan
waktu. (Menuntun tanpa melepaskan)
Menggali ide-ide kreatif mengintegrasikan
permainan-permainan tradisional dalam kegiatan sekolah seperti megala-gala, meong-meong, dll.
Mengintegrasikan sains lokal dan sains modern
dalam pembelajaran. Contoh-contoh yang diambil dalam memberikan materi tidak jauh dari kehidupan nyata peserta didik.
*Klik Gambar Supaya Lebih Jelas
Tentunya untuk mewujudkan pendidikan berdasarkan sistem among, saya memerlukan berbagai dukungan dari segenap pihak. Hal ini sesuai dengan Tri Pusat Pendidikan, yaitu:
1. Lingkungan keluarga dari peserta didik
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
*Klik Gambar Supaya Lebih Jelas
Dalam pelaksanaan merdeka belajar saya mengintegrasikan budaya lokal masyarakat Bali, yaitu konsep TRI HITA KARANA untuk mengajarkan konsep pendidikan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila. Berikut videonya.
Integrasi Budaya Lokal dalam Pendidikan
Ini adalah Rancangan aksi nyata yang akan saya laksanakan di kelas/sekolah saya untuk mewujudkan Pemikiran dari Ki Hajar Dewantara.
Profil Pelajar Pancasila yang saya angkat dalam diskusi kelompok adalah Gotong royong.
Webinar kali ini bertajuk "Mengenal Lebih Jauh Mengenai Rumah Belajar". Webinar diselenggarakan dengan kolaborasi antara enam Sahabat Rumah Belajar Bali Tahun 2020. Webinar diselengggarakan di hari Sabtu, 17 Oktober 2020 pada pukul 08.00 wita s/d selesai melalaui aplikasi video conference Zooom. Informasi kegiatan kami sebarkan melalui media sosial Facebook, WA grup komunitas, IG, dan grup telegram. Sasarannya adalah guru di Bali. Berikut ini adalah Flyer kegiatan webinar.
Flyer Kegiatan
Sebagai Moderator, ibu Putu Ayu Desy Wilandari dari SMP Negeri 1 Amlapura. Bertindak sebagai Host, Bapak I Komang Susena dari SMA Negeri 1 Rendang. Kegiatan dimulai dengan Pengenalan Portal Rumah Belajar kepada peserta dan cara login di akun Rumah Belajar oleh Ibu Ni Made Darmini dari SMP Negeri 1 Selat. Narasumber ke 2 yaitu Bapak Ketut Alit Saputra dari SD N Kampung Baru. Narasumber ketiga Oleh Ibi Ni Kadek Dwiyana Astriani mendemonstrasikan cara bermain fitur Edugame Rumah Belajar. Terakhir ditutup dengan demonstrasi penggunaan fitur Laboratorium Maya oleh saya sendiri, Nyoman Sri Darmayanti dari SMP Negeri Satap Sangkan Gunung. Berikut Dokumentasi kegiatannya.
Moderator membuka webinar
Ni Made Darmini, Narasumber
Ketut Alit Saputra, Narasumber
NI Kadek Dwiyana Astriani, Narasumber
Nyoman Sri Darmayanti, Narasumber
Demonstrasi Fitur Edugame
Demonstrasi Fitur Edugame
Demonstrasi Fitur Laboratorium Maya
Peserta Webinar
Daftar Absensi peserta webinar terlampir di bawah ini:
Rumah belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri4.0 yang dapat dimanfaatakan oleh siswa dan guru.
Kami SRB dari berbagai provinsi di nusantara tergabung dalam Bisik Seru SRB Nusantara menyelenggarakan Webinar dengan "Tema Teknologi Cerdas Dalam Pembelajaran Era 4.0. Pelaksanannya diadakan hari Jumat, tanggal 16 Oktober 2020. Pukul 13.00 WIB s/d selesai. Sasaran peserta adalah guru-guru dari seluruh nusantara. Media yang dipergunakan untuk vcon dengan zoom dan live streaming youtube yang bisa dilihat di SINI.
Flyer Kegiatan Webinar Bisik Seru SRB Nusantara
Informasi sosialisasi terkait webinar Bisik Seru SRB Nusantara disebarkan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, grup WA komunitas, dan grup telegram. Petunjuk teknis pendaftaran peserta, yaitu dengan melakukan pendaftaran pada link berikut dan mengikuti webinar melalui aplikasi zoom.
Sebagai Host adalah ibu Dra. Noor Hayati, SRB Jawa Timur dengan moderatornya Ibu Dian Ariani, S.Pd,Gr, SRB Kepulauan Riau. Kami sangat senang karena webinar ini disupport oleh Duta Rumah Belajar Kalimantan Tengah tahun 2019, Ibu Hana Kali Wahyuni, S.Pd.
DRB Kalimantan Tengah 2019
Host Dra Noor Haryati, SRB Jawa Timur
Moderator Dian Ariyani, S.Pd.Gr. SRB Kepulauan Riau
Narasumber pertama adalah SRB Kalimantan Tengah, Asep Listyawati S.Pd dengan materi pengenalan portal rumah belajar dan pemanfaatan fitur Laboratorium Maya.fitur Laboratorium maya merupakan simulasi praktikum laboratorium yang disajikan secara interaktif. dapat diakses secara daring/luring.
Narasumber Asep Listyowati, M.Pd SRB Kalimantan Tengah
Narasumber kedua adalah ibu Qoiryani Pohan S.Pd SRB Sumatera Utara dengan materi Teknik mudah dan cepat dalam video pembelajaran. Video Pembelajaran adalah: video preentasi guru dalam menjelaskan materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku secara sistematis dan tersruktur. Unsur- Unsur Tutorial pembelajaran yaitu: VIDEO (Rekaman Video presentasi guru), AUDIO (Aset suara Narator dan musik latar), GRAFIS ( Aset Visual berupa teks dan Gambar) dan ANIMASI (Animasi pendukung video pembelajaran). Didalam Video pembelajaran penting adanya kebutuhan hardware seperti: kamera, perekam suara, tripod, lighting dan komputer. Hal yang penting diketahui dalam pembuatan video seperti: Tentukan materi dan indikator, tentukan ide dan imajinasi konsepnya,kumpulkan aset audio visual, susunan storiline secara detail, rekam persentasi menjadi materi video, dan olah video menjadi unik dan menarik.
Tampak Kanan Qoiryani Pohan S.Pd SRB Sumatera Utara
Narasumber ketiga, ibu Lilis Lisnawati, S.Pd SRB Banten dengan materi tips Pembatik. Tips mengikuti kegiatan PembaTIK yang terdiri dari empat tahapan/level yaitu level 1 literasi, level 2 yaitu implementasi, level 3 yaitu kreasi dan level 4 yaitu berbagi, dan diakhiri dengan tahap seleksi Duta Rumah Belajar, secara garis besar adalah tentukan motivasi diri mengikuti kegiatan, tentukan tujuan apa yang akan di capai yang utama bukan hanya menjadi terkenal mendapatkan sertifikat diklat nasional, temukan ide-ide menghasilkan dan berbagi karya misalnya dnegan berliterasi, mendapatkan dukungan dari orang terdekat dan sekitar, tunjukkan sikap dan performance yang terbaik, dan terakhir adalah capai kesuksesan dengan gigichati.
Tampak kiri Lilis Lisnawati, S.Pd SRB Banten
Narasumber keempat adalah bapak Mochamad R. Fikri S.Pd, Gr. SRB Banten dengan materi pembuatan video pembelajaran dengan videoscribe. Dalam pemaparannya bapak Fikri mencontohkan cara membuat video pembelajaran matematika.
Mochamad R. Fikri, S.Pd Gr. SRB Banten
Narasumber kelima, saya sendiri Nyoman Sri Darmayanti, S.Pd SRB Bali. Dengan materi go-blog model disqovery inqury learning portal rumah belajar. Model Disqovery –Inqury Learning merupakan model pembelajaran berbasis penemuan dimana peserta didik tidak menerima konsep atau materi dalam bentuk final. Peserta didik diminta untuk menemukan sendiri cara atau langkah-langkah belajarnya dalam menemukan suatu konsep. Masalah-masalah yang diberikan biasanya berupa pembuktian. Berdasarkan prosedur model pembelajaran Discovery-inquiry Learning, guru dapat memanfaatkan fitur pada Portal Rumah Belajar yang ditautkan dalam blog pribadi.
Nyoman Sri Darmayanti, S.Pd SRB Bali
Setiap sesi dilakukan tanya jawab singkat dipandu oleh moderator. Peserta webinar sangat antusias bertanya kepada narasumber. Di sesi terakhir diberikan pulsa gratis bagi yang bisa menjawab pertanyaan dari narasumber. Terdapat empat orang beruntung yang memperoleh pulsa gratis masing-masing senila Rp. 25.000,-.
Berikut ini adalah live streaming kegiatan webinar Bisik Seru SRB Nusantara "Teknologi cerdas dalam pembelajaran era 4.0"
Terimakasih kami ucapkan kepada Duta Rumah Belajar Kalimantan Tengah tahun 2019, ibu Hanna Kali Wahyuni, S.Pd yang telah berkesempatan hadir dan memberikan segala motivasinya kepada kami untuk terus berbagi. Meskipun kegiatan Pembatik Level 4 berakhir, beliau mengharapkan semangat berbagi tetap dilakukan. Terimakasih kepada host dan moderator. Terimakasih kepada narasumber dan tentunya ucapan setinggi-tingginya kepada peserta webinar yang bersemangat hingga akhir acara.
Om Swastyastu, sahabat Blog Dunia Sainsnya Mbok Nyoman. Kengken kabare?
Semoga baik-baik saja ya di awal musim penghujan ini. Ngomong-ngomong tentang hujan, Mbok Nyoman ingin bercerita bagaimana perjalanan Mbok Nyoman menerobos derasnya hujan demi misi suci mensosialisasikan Portal Rumah Belajar di Gugus II Kecamatan Karangasem, Provinsi Bali.
Flyer Kegiatan Sosialisasi
Hari ini, Sabtu, 10 Oktober 2020 derasnya hujan yang mengguyur ibu pertiwi tak menyurutkan langkah Mbok Nyoman menuju daerah Jasri kabupaten Karangasem. Untuk mencapai lokasi, Mbok Nyoman harus melewati jalur perbukitan berkelok. Seperti ini perjalanan Mbok Nyoman menerobos hujan dan kabut tebal.
Perjalanan Menerobos Hujan Membumikan Rumah Belajar
Sesampainya di TKP Mbok Nyoman segera memulai acara karena peserta sudah seluruhnya hadir. Peserta yang hadir adalah seluruh Kepala Satuan Pendidikan SD se-gugus II Karangasem dan perwakilan guru SD se-gugus II Kecamatan Karangasem. Wah senang sekali dapat menjadi pembicara yang dihadiri oleh Kepala Satuan Pendidikan se-gugus II.
Acara dimulai oleh Kepala Satuan Pendidikan SD No.5 Subagan sebagai tuan rumah, dilanjutkan dengan Penyampaian sepatah dua patah kata dari pengawas SD gugus II Karangasem. Beliau memberikan dukungan kepada kami para SRB Karangasem untuk maju dan memberikan ilmu kepada guru-guru dalam inovasi pembelajaran dengan mengintegrasikan TIK. Dukungan penuh kami dapatkan dari seluruh Kepala Satuan Pendidikan di SD karena sebelumnya kami telah berkoordinasi dengan bapak Kadisdikpora Kabupaten Karangasem.
Pembukaan oleh Kepala Satuan Pendidikan SD N 5 Subagan dan Pengawas
Dokumentasi dengan seluruh Kepala SD Gugus 2 se-kecamatan Karangasem
Peserta sosialisasi
Acara dimulai dari perkenalan masing-masing SRB oleh moderator yaitu Ibu Putu Ayu Desi Wilandari. Berikut ini adalah materi yang kami sampaikan.
Cara mendaftar akun Rumah Belajar oleh Putu Ayu Desi Wilandari
Pemanfaatan Fitur Utama Rumah Belajar oleh Nyoman Sri Darmayanti
Pemanfaatan Fitur Pendukung Rumah Belajar oleh Ni Kadek Dwiyana Astriani
Penggunaan Zoom untuk Vicon Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi oleh Ni Made Darmini.
Memperkenalkan Portal Rumah Belajar
Memandu Mendaftar Akun Rumah Belajar
Peserta Mencoba Fitur Rumah Belajar
Memandu Login Fitur Utama Rumah Belajar
Pembagian Hadiah untuk Pemenang Games Kahoot
Berhubung salah satu SRB Karangasem, Bapak I Komang Susena berhalangan hadir karena terhalang longsor di jalan yang dilaluinya. Jadi kami hanya berempat memandi sosialisasi. Antusias peserta mengikuti acara sangat luar biasa. Peserta seluruhnya aktif membuka laptop dan HP androidnya untuk mendaftar di akun Rumah Belajar. Peserta juga mencoba fitur baru Portal Rumah Belajar, yaitu Edu Game.
Peserta Mencoba EduGame Rumah Belajar
Pukul 11. 00 Wita sosialisasi diakhiri dengan mengucapkan yel-yel dari Rumah Belajar. Tak lupa kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada peserta yang sudah bersemangat mengikuti rangkaian acara sosialisasi. Berikut video yang berhasil kami dokumentasikan.
Daftar Absen Peserta, Kepala Satuan Pendidikan, dan SRB sebagai berikut
Astungkara acara hari ini berjalan lancar tanpa kendala. Terimakasih Tuhan, terimakasih tim solid SRB Bali Kabupaten Karangasem 2020